SAJAK [ Sosial ]
SEBERKAS PERCAKAPAN
NURANI
(Mengingati Tragedi Tsunami 2004)

Aku ikat kata-kata ke sukma
takwa
saat Tuhan mencandakan laut dan daratan
tanggal sehari matahari natal 2005 terbenam
di bumi Aceh dan tanah sekangkang kera
langit yang menebar puput dari cahaya
tiba-tiba mengerang dan menyenandungkan duka.
Inilah sebuah percakapan
yang lain
lewat usia menjangkau empat puluh
yang kusaksikan adalah ombak menggulung warga tanah
tanpa mengenal peri cinta dan kasih sayang
riak air bertukar menjadi paus lapar
deru ombak bertukar menjadi jerit tangis
lewat beberapa pintas angin
marga tanah dan kerakusan manusia
bertukar menjadi penyesalan.
Nurani kata dari pedih
ketakwaan ini
akan selamanya kugantung di hati keinsafan
untuk kutatap kenang
kehancuran cakerawala yang kian mendekat.
Seberkas percakapan tragis ini
adalah al-qiamah dalam kesyumulan cinta-Nya.
|